Area perkebunan sawit di daerah provinsi Riau

PERSEBARAN AREA PERKEBUNAN SAWIT DI DAERAH PROVINSI RIAU

 

PROVINSI RIAU

Sebaran Areal Perkebunan Kelapa Sawit

Dari luas areal kebun kelapa sawit sebesar 1.781.900 ha, proporsi pengelolaan sebagian besar berupa perkebunan rakyat (889.916 ha) dan perkebunan besar swasta (812.439 ha). Luasan yang dikelola PTPN relatif kecil yakni sebesar 79.545 ha. Proporsi luasan areal kebun kelapa sawit dibagi menurut pengelolanya (perkebunan rakyat = PR, pemerintah = PTPN, dan perkebunan besar swasta = SWASTA) tertera pada Gambar 3.


Dari 11 kabupaten di Provinsi Riau, seluruhnya mempunyai tata guna lahan untuk areal perkebunan kelapa sawit dengan luas areal tanaman >100.000 ha, hanya di Kota Dumai memiliki luas areal kebun kelapa sawit kurang dari 50.000 ha (26.520 ha) dan di Kota Pekanbaru (7.455 ha). Di Kota Dumai, seluruh areal pekebunan kelapa sawit dikelola olah masyarakat. Sebaliknya di Kota Pekanbaru hampir seluruhnya dikelola oleh perkebunan swasta. Sebaran luas areal kebun kelapa sawit menurut kabupaten dan proporsi kepemilikan, tertera pada Tabel 2. Kabupaten dengan dominansi perkebunan kelapa sawit rakyat berturut-turut di Kabupaten Bengkalis (70,04%), Rokan Hilir (60,78%), Siak (58,07%), Kampar (50,98%), dan Kabupaten Kuantan Sengingi (50,49%). Sebaliknya kabupaten dengan dominansi perkebunan swasta berada di Kabupaten Pelalawan (66,70%) dan Kabupaten Indragiri Hilir (60,23%). Tidak ada dominansi areal perkebunan yang dikelola PTPN pada masing-masing kabupaten. Persentase di atas tidak menggambarkan luasan areal kebun kelapa sawit. Urutan tiga besar luasan kebun kelapa sawit milik rakyat berturut-turut di Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir. Pada PTPN yang terluas terdapat di Kabupaten Rokan Hulu, Kampar, dan Kabupaten Siak. Sedang pada perkebunan swasta berturutturut di Kabupaten Rokan Hulu, Kampar, dan Rokan Hilir. Secara keseluruhan, kabupaten dengan areal kebun kelapa sawit terluas berturut-turut di Kabupaten Rokan Hulu, Kampar dan Rokan Hilir. Dikelompokkan menurut luasan areal kebun kelapa sawit di masing-masing kabupaten/kota, yakni : (0) dari yang tidak ada perkebunan kelapa sawit; (1) wilayah kabupaten dengan luasan areal kelapa sawit 1.000 – 100.000 ha; (2) wilayah provinsi dengan luasan areal kelapa sawit >100.000 – 500.000 ha); (3) wilayah kabupaten dengan luasan areal kelapa sawit >500.000 – 1.000.000 ha; dan (4) wilayah kabupaten dengan luasan areal kelapa sawit >1.000.000 ha. Peta sebaran wilayah dikelompokkan menurut luasan areal perkebunan kelapa sawit menurut kabupaten/kota di Provinsi Riau disajikan Peta 2. Perkembangan Areal Kebun Kelapa Sawit Selama periode waktu 2008 – 2011, luas areal kebun kelapa sawit di Provinsi Riau meningkat sebesar 8% (1.673.553 menjadi 1.807.404 ha). Kenaikan ini berasal juga berasal dari pembukaan areal oleh masyarakat dan perluasan oleh perusahaan swasta. Perluasan areal kebun sawit di atas rataan perkembangan nasional. Hal ini dihitung berdasarkan perkembangan luas tanam yakni sebesar 44.617 ha/th.

    Apabila status tanaman kelapa sawit dibedakan menurut status fisiologis yakni : (1) tanaman belum menghasilkan (TBM); (2) tanaman menghasilkan (TM); dan (3) tanaman tidak menghasilkan (TTM); pada tahun 2011 berturut-turut sebesar 17,60%, 81,84%, dan 0,56%. Dari gambaran ini menunjukkan bahwa tanaman produktif masih cukup besar. Areal TBM kemungkinan tidak diijinkan untuk lahan penggembalaan, karena kemungkinan terjadi kerusakan tanaman pokok. Pada status TBM, persentase paling besar terdapat pada perkebunan rakyat (20,75%) dan menurun pada perkebunan swasta (15,78%), serta PTPN (1,31%). Hanya pada perkebunan rakyat yang mempunyai areal dengan status TTM sebesar 1,12% (10.065 ha). Luas areal kebun kelapa sawit dikelompokkan menurut pengelola dan status tanaman tertera pada Gambar 4.

Sumber: www.rizkyrahman.wordpress.com

STRUKTUR PENULISAN KTI

SISTEMATIKA PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

VERSI DEPDIKNAS UNTUK KENAIKAN PANGKAT

1. LAPORAN HASIL PENELITIAN :

A. Bagian Pembuka :

  • Halaman judul.
  • Lembar pengesahan.
  • Kata pengantar.
  • Daftar isi.
  • Daftar Lampiran.

B. Bagian Isi :

Bab    I    Pendahuluan

–         Latar belakang masalah.

–         Rumusan masalah.

–         Tujuan penelitian.

–         Manfaat penelitian.

Bab  II    Kajian teori atau tinjauan kepustakaan

–         Pemahasan teori

–         Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan

–         Pengajuan hipotesis

Bab III    Metodologi penelitian

–         Waktu dan tempat penelitian.

–         Metode dan rancangan penelitian

–         Populasi dan sampel.

–         Instrumen penelitian.

–         Pengumpulan data dan analisis data.

Bab  IV    Hasil Penelitian

–         Jabaran varibel penelitian.

–         Hasil penelitian.

–         Pengajuan hipotesis.

–         Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.

Bab   V    Kesimpulan dan saran

C. Bagian penunjang

–         Daftar pustaka.

–         Lampiran- lampiran antara lain instrument penelitian.

2. LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS :

A. Bagian Pembuka :

–         Halaman judul.

–         Lembar pengesahan.

–         Kata pengantar.

–         Daftar isi.

–         Daftar Lampiran.

B. Bagian Isi :

Bab    I    Pendahuluan

–         Latar belakang ma5zsalah.

–         Identifikasi masalah.

–         Pembatasan dan rumusan masalah.

–         Tujuan penelitian.

–         Manfaat hasil penelitian.

Bab  II    Kajian pustaka

–         Kajian teori.

–         Kajian hasil penelitian.

Bab III    Metodologi / Metode penelitian

–         Objek tindakan.

–         Setting/Lokasi/Subjek penelitia.

–         Metode pengumpulan data.

–         Metode analisis data.

–         Cara pengambilan kesimpulan.

Bab  IV    Hasil Penelitian

–         Gambaran selintas tentang setting.

–         Uraian penelitian secara umum – keseluruhan.

–         Penjelasan per siklus.

–         Proses menganalisa data.

–         Pembahasan dan pengambilan kesimpulan.

Bab   V    Kesimpulan dan saran

–         Kesimpulan.

–         Saran untuk tindakan lebih lanjut.

C. Bagian penunjang/penutup

–         Daftar pustaka.

–         Lampiran- lampiran.

3. TINJAUAN/ULASAN ILMIAH HASIL GAGASAN SENDIRI :

A. Bagian Pendahuluan :

–         Halaman judul.

–         Lembar pengesahan.

–         Kata pengantar.

–         Daftar isi.

–         Abstrak.

B. Bagian Isi :

Bab I : Pendahuluan uraian mengenai hal yang dipermasalahkan.

Bab II: Kajian teori dan fakta mengenai hal yang dipermasalahkan.

BabIII: Tinjauan/ulasan.

Bab IV: Kesimpulan.

C. Bagian penunjang :

–         Daftar pustaka.

–         Lampiran- lampiran.

  1. 4. BUKU
    1. A. Bagian Pendahuluan

–         Kata pengantar

–         Daftar isi

–         Penjelasan tujuan buku pelajaran

–         Petunjuk penggunaan buku

–         Petunjuk pengerjaan soal latihan

  1. B. Bagian isi

–         Judul bab atau topic isi bahasan

–         Uraian singkat isi pokok bahasan

–         Penjelasan tujuan bab

–         Uraian isi pelajaran

–         Penjelasan teori

–         Sajian contoh

–         Ringkasan isi bab

–         Soal latihan

–         Kunci jawaban soal latihan

  1. C. Bagian penunjang

–         Daftar pustaka

–         Lampiran-lampiran

5. MODUL :

  1. Judul
  2. Pengantar
  3. Petunjuk penggunaan modul
  4. Yujuan umum pembelajaran
  5. Kemampuan prasyarat
  6. Pretest
  7. Tujuan khusus pembelajaran
  8. Isi bahasan
  9. Kegiatan belajar
  10. Rangkuman
  11. Tes
  12. Sumber media yang digunakan
  13. Tes akhir dan umpan balik
  14. Rancangan pengajaran
  15. Daftar pustaka

6. DIKTAT PELAJARAN:

A. Bagian Pendahuluan :

–         Halaman judul.

–         Kata pengantar.

–         Daftar isi.

–         Penjelasan tujuan diktat pelajaran.

B. Bagian Isi :

–         Judul bab atau topik isi bahasan.

–         Penjelasan tujuan bab.

–         Uraian isi pelajaran.

–         Penjelasan teori.

–         Sajian contoh.

–         Soal latihan.

C. Bagian penunjang :

–         Daftar pustaka.

–         Lampiran- lampiran.

7. ALAT PERAGA

A.Bagian Pembuka

– Halaman judul

– Lembar pengesahan

– Kata pengantar

– Daftar isi

B. Bagian isi

– Latar belakang pembuatan alat peraga

– Manfaat alat peraga

– Bahan yang digunakan

– Keadaan siswa sebelum dans esudah menggunakan alat peraga

– Prestasi siswa sebelum dan sesudah menggunakan alat peraga

– Foto / gambar alat peraga

 

 

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah

Bagian Pembuka

  • Cover
  • Halaman judul.
  • Halaman pengesahan.
  • Abstraksi
  • Kata pengantar.
  • Daftar isi.
  • Ringkasan isi.
  • Penutup.

Bagian Isi

Pendahuluan

  • Latar belakang masalah.
  • Perumusan masalah.
  • Pembahasan masalah.
  • Tujuan penelitian.
  • Manfaat penelitian.

Kajian teori atau tinjauan kepustakaan

  • Pembahasan teori
  • Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
  • Pengajuan hipotesis

Metodologi penelitian

  • Waktu dan tempat penelitian.
  • Metode dan rancangan penelitian
  • Populasi dan sampel.
  • Instrumen penelitian.
  • Pengumpulan data dan analisis data.

Hasil Penelitian

  • Jabaran varibel penelitian.
  • Hasil penelitian.
  • Pengajuan hipotesis.
  • Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.

Bagian penunjang

  • Daftar pustaka.
  • Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
  • Daftar Tabel

Pranala luar

Sensus Pertanian

sensus pertanian Baliho 2 copy

ISTANA SIAK SRI INDRAPURA (CASTLE OF SIAK SRI INDRAPURA)